Find us on Google+

Pages

Tuesday, May 12, 2015

PENTINGNYA PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA JUGA BERAGAMA

 Betapa pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan beragama dan juga bernegara. Sebuah Negara akan Besar dan Berjaya. Jika semua masyarakatnya bersatu membangun Negaranya. Namun sebaliknya. Sebuah negara akan cepat hancur dalam sekejap, jika masyarakatnya saling bercerai berrai.

Mari kita renungkan sejenak. Sebuah bangunan yang kokoh, gedung-gedung tinggi pencakar langit, serta menara-menara tertinggi di dunia, tidaklah terbentuk dari satu bahan saja melainkan dari campuran beberapa bahan yang saling menguatkan satu sama lain. Mungkin saja beberapa bahan tersebut merupakan bahan yang sangat rapuh dan sangat mudah dihancurkan. Namun tahukah anda apa yang menjadikan bangunan tetap berdiri kokoh dan bahkan mendapat predikat sebagai bangunan tertinggi dan lain sebagainya. Maka jawabanya adalah karena bahan-bahan tersebut disatukan, diatur sedemikian rupa agar menjadi padu.

Bayangkan saja sebuah gedung hanya dibangun dari tumpukan batu bata saja, sudah barang tentu akan mudah runtuh jika tertiup oleh angin yang kencang. Apatah lagi jika tumpukan itu semakin tinggi. Hampir bisa dipastikan tumpukan itu akan jatuh, berserakan dan justru membahayakan sekelilingnya. Atau menara-menara yang hanya dibangun dengan batang-batang besi saja tanpa di modif juga tanpa menggunakan perhitungan yang pas dan matang. Mungkin batangan-batangan besi itu hanya akan menjadi tiang-tiang yang tidak akan tinggi dibangun.

Begitupun dengan kita umat islam. Umat islam akan semakin kuat jika bersatu. Umat islam sangat besar. Dan akan lebih kuat jika bersatu. Kita tentu ingat sejarah perjuangan islam pada zaman Rasulullah SAW. Jumlah kita saat itu belum banyak seperti sekarang ini. Namun mereka begitu kuat. Bahkan seperti kita ketahui, pada saat Perang Badar, jumlah umat islam hanya berjumlah 313 pasukan saja melawan kaum kafir Mekkah yang berjumlah 1000 pasukan. Namun kita juga tahu semua hasil yang dicapai. Yakni kemenangan ada di tangan umat islam. Hal itu tidak terlepas dari kekuatan Ukhuwah Islamiyah umat islam.

Adapula kisah yang mengingatkan kita jangan pernah tercerai berai dan hanya mementingkan diri sendiri. Yakni ketika perang uhud. Jumlah umat islam saat itu sudah terbilang banyak. Karena perkembangan umat islam saat itu berkembang cukup pesat. Namun karena kurang disiplinnya pasukan. Beberapa pasukan justru terlena dengan rampasan perang yang ada di depan mata. Dan ternyata justru dibelakang, musuh siap untuk menyerang. Dan hasilnya, pada perang uhud, umat islam mengalami kekalahan. Dan bahkan Nabi Muhamad SAW mengelami cidera. Dan yang sangat memilukan, yakni paman Nabi Muhamad Yakni Hamzah, Syahid pada perang tersebut.

Jadi dapat kita simpulkan, betapa pentingnya persatuan dan kesatuan dalam tubuh islam. Dengan persatuan ini, umat islam akan semakin kuat dan semakin berjaya.

Tak hanya dalam kehidupan beragama, kehidupan bernegara tak kalah penting adanya persatuan dan kesatuan. Terlebih lagi Negera Indonesia yang sangat besar. Terbagi dalam ribuan pulau besar dan kecil. Dengan kebudayaan dan kebiasaan yang berbeda satu sama lain. Dengan agama yang juga tidak sama. Dengan perbedaan yang sangat banyak itu, justru kita seharusnya bersyukur. Karena dengan perbedaan itu akan semakin melengkapi kekuatan bangsa indonesia. Kita bisa mengambil hikmah dari kekuatan para pendahulu kita. Yang dengan gagah berani memukul mundur pasukan belanda dan jepang dengan senjata sederhana yakni bambu runcing yang melawan senjata canggih milik para penjajah.

Kekuatan terbesar yang sebenarnya yakni terletak pada persatuan para pahlawan. Mereka tidak mementingkan daerah masing-masing. Mereka bersatu, disatukan dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda namun tetap satu. Satu bahasa, Indonesia. Satu Negara, Negara Indonesia, satu Tanah Air, Tanah Air Indonesia.

Mari kita semua bersatu padu. Menyatukan langkah dan pikiran. Selaraskan tujuan untuk memajukan Indonesia. Perkuat Ukhuwah Islamiyah. Demi tegaknya Islam yang Kaffah. Islam yang damai.


Nasrulloh Ibnutora , Updated at: 6:42 PM

VIVA